Selasa, 07 Januari 2014

BUNGA - MORFOLOGI TUMBUHAN


I. BUNGA
A. Perkembangan
Bunga adalah pucuk yang termodifikasi, disebut demikian karena menunjukan beberapa perubahan dalam pengaturan apeks pucuk. Bunga dianggap ranting yang bersumbu pendek dengan daun-daun yang merapat dan memiliki bentuk khas sesuai fungsinya.

B. Bagian-bagian Utama
Bagian utama bunga terdiri dari kelopak (calix) tajuk/ mahkota (corolla), benang sari (stamen) dan putik (pistilum). Bagian lainnya adalah dasar bunga (reseptakulum), tangkai bunga (pediselus) dan kelenjar madu (nektarium).
Bagian utama bunga dapat saling berlekatan atau terpisah-pisah. Jika terjadi persatuan 2 bagian yang sama disebut konasi atau kohesi sedangkan jika persatuan antara 2 bagian yang berbeda disebut adnasi. Bunga terdiri dari beberapa daun yang tersusun berkarang. Karangan paling luar adalah kelopak. Helaiannya disebut sepal, dapat berlekatan (gamosepalus /sinsepalus) atau terpisah (polipetal/dialipetal). Fungsi kelopak adalah melindungi bunga pada saat masih kuncup. Setelah kelopak, dapat ditemukan korola, helaiannya disebut petal. Fungsi mahkota adalah untuk menarik polinator dan sebagai pelindung alat kelamin. Benang sari adalah alat kelamin jantan terdiri dari tangkai sari (filamen), kepala sari (anthera), dan penghubung (conectivum) (Gambar 2). Keseluruhan benang sari pada bunga disebut andresium (androecium). Putik (pistilum) adalah alat kelamin betina. Putik terdiri dari bakal buah (ovarium), tangkai putik (stilus) dan kepala putik (stigma). Keseluruhan putik disebut ginasium (gynaecium). Di dalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum).

C. Letak bunga Pada tumbuhan
Letak bunga pada tumbuhan disebut anthotaxis. Berdasarkan posisi bunga terhadap bunga lain, dibedakan menjadi tiga macam antotaxis, yaitu :
1. Hanya satu bunga (planta uniflora) seperti bunga coklat (Zephyranthes rosea) dan lili (Lilium longiflorum)
2. Kuntum bunga tersebar dan terdapat sendiri-sendiri ( flores sparsa). Bunga soliter, letaknya terminal di ujung ranting atau aksiler, seperti bunga Cucurbita
3. Perbungaan (inflorescentia) terdiri dari satu sumbu bersama tempat melekat sejumlah kuntum bunga sehingga menghasilkan satu kesatuan.

D. Struktur benangsari
Dalam satu bunga jumlah benang sari bervariasi. Berdasarkan panjangnya dapat dibedakan menjadi benang sari didinamus (2 panjang, 2 pendek) dan tetradinamus (4 panjang, 2 pendek).
Benangsari tetradinamus dan didinamus
Benang sari dapat terpisah atau berlekatan satu dengan yang lain. Benang sari yang berlekatan dapat dibedakan menjadi :
1. Monadelfus, terdiri dari 1 tukal, seperti pada Hibiscus sp
2. Diadelfus, memilki 2 tukal (1+9), seperti pada Papilionaceae
3. Polyadelfus, lebih dari 2 tukal, seperti pada Calliandra sp
Kepala sari dapat terpisah atau berlekatan (syngenesis) (Gambar 5). Tangkai sari umumnya berbentuk silindris, tetapi ada stamen yang seperti lembaran dan biasanya steril, misalnya dapat ditemukan pada bunga Canna hybrida

E. Struktur Putik.
Bedasarkan letak ovarium terhadap dasar bunga, dapat dibedakan menjadi : ovarium menumpang (superum), ovarium tenggelam (inferum), dan ovarium setengah tenggelam (hemi/semi inferum). Berdasarkan letak ovarium terhadap perhiasan bunga, dapat dibedakan menjadi ovarium epiginus, ovarium periginus, dan ovarium hipoginus
Putik tersusun dari karpel, karpel ini dapat terpisah-pisah (apokarp) atau bersatu (sinkarp). Ruang pada karpel dapat dibedakan menjadi beruang satu (unilokular), bilokular, trilokular, dan multilokular. Ovulum melekat pada dinding ovarium melalui plasenta (tembuni). Berdasarkan tempat melekatnya dapat dibedakan menjadi marginalis, parietalus, aksilaris, sentralis, basalis, dan apikal
Beberapa jenis bunga ada yang memiliki perhiasan bunga yang tidak dapat dibedakan antara kaliks dan korola, disebut tenda bunga (perigonium), helaiannya disebut tepal. Tepal ini dapat ersusun terpisah (perigonium choripetalum/p. pleiopetalum) atau saling berlekatan (p. sintepalum/p. gamotepalum). Jika tenda bunga ini memiliki ciri seperti korola disebut p. petaloid/corrolina sedangkan jika mirip dengan kaliks disebut p.sepaloid / p. calisinus.
Pada beberapa tumbuhan terdapat jarak antara mahkota dengan benang sari dan putik. Jarak tersebut terbentuk akibat pemanjangan dasar bunga disebut androginophore (andro = jantan; gyna = bentina; phore = tangkai). Jika dasar bunga yang mengalami pemanjangan hanya diantara benang sari dan putik disebut ginofore, sedangkan jika pemanjangan diantara mahkota dengan benang sari disebut androfore

F. Perbungaan (Bunga Majemuk/ inflorecentia)
Perbungaan terdiri dari suatu sumbu bersama tempat melekat sejumlah kuntum bunga sehingga menghasilkan suatu kesatuan bagian-bagian erbungaan terdiri dari :
1. Bagian yang bersifat seperti batang, seperti tangkai perbungaan (peduncullus), sumbu primer atau rakhis, sumbu sekunder, tangkai bunga (pedicellus), dan reseptakulum.
2. Bagian yang bersifat seperti daun, seperti daun pelindung atau brachte, seludang bunga (spatha), daun tangkai atau brachteola, kelopak tambahan (epicalix), daun pembalut (brachtea involucrum) dan daun bunga (calix, corolla, stamen dan putik).
Secara garis besar perbungaan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu
1. Perbungaan rasemosa, dengan sumbu utama tumbuh tak terbatas, monopodial dan bunga mekar dari bawah ke atas atau dari tepi ke tengah (sentripetal)
2. Perbungaan simosa, dengan sumbu tumbuh berbatas, simpodial, dan bunga mekar dari tengah ke tepi (sentrifugal)
3. Perbungaan campuran, yang bagian - bagiannya tidak mengikuti pola perkembangan yang seragam, ada yang bersifat simosa, dan ada pula yang bersifat rasemosa
1. Perbungaan rasemosa (inflorecentia racemosa, botryoides atau centripeta)
Arah mekarnya kuntum bunga dari bawah keatas, atau seperti pada perbungaan bongkol atau payung dari tepi luar ke arah dalam., Perbungaan ini dibedakan antara sumbu utama yang tak bercabang serta yang bercabang
a. Sumbu utama tak bercabang
2. Tandan (racemus atau botrys) adalah perbungaan yang terdiri dari sumbu utama yang panjang dengan kuntum bunga bertangkai melekat padanya, contoh bunga merak (Caesalpinia pulcherrima)
3. Bulir (spica) , bunga duduk pada sumbu yang panjang
4. Untai (amentum) merupakan bulir dengan bunga uniseksual yaitu bunga yang memiliki benang sari saja pada bunga jantan atau putik saja pada bunga betina.
5. Tongkol (spadix) adalah bulir yang memiliki tangkai dan rakis tebal dan berdaging, contoh pada Araceae
6. Cawan (anthodium) memiliki dasar perbungaan yang lebar dan datar seperti cawan. Dapat dibedakan menjadi bunga tepi, ditepi perbungaan dan bunga tabing yang terdapat di tengah cawan. Bunga tabug memiliki bennag sari dan putik, sehingga dapat menghasilkan buah.
7. Payung (umbella) adalah perbungaan dengan sumbu utama amat pendek dan tangkai bunga sama panjang melekat pada ujung sumbu utama. Oleh karena setiap kuntum bunga berada diketiak braktenya dan sumbu utama amat pendek, seluruh brakte terhimpun disatu tempat dan dapat disebut daun pembalut, contoh pada Umbelliferae
8. Gundung (corymbus simplex) adalah serupa tandan, tetapi dengan semua kuntum bunga berada pada bidang datar yang sama, hal ini karena tangkai bunga tidak sama panjang.
9. Bonggol (capitulum). Pada perbungaan ini sumbu utama bersama amat pendek dan baisanya melebar dan menebal, Kuntum bunga bersama membentuk kesatuan yang berbentuk bola atau sedikit memanjang, contohnya pada petai cina (Lamtoro glauca)
10. Bunga periuk (hipantodium) terjadi bila dasar bunga berdaging serta berongga, tanpa daun pembalut. Dalam rongga itu terdapat kuntum bunga, sehingga tidak terlihat dari luar, contoh pada beberapa Moraceae.
b. Sumbu utama bercabang sekali atau berulang kali
1. Malai (panicula). Sumbu utama bercabang berulang kali. Cabang- cabang di sebelah bawah lebih panjang dan lebih bawah lebih panjng dan lebih banyak mengalami percabangan dibanding cabang dibagian atas sumbu, contoh perbungaan mangga (Manggifera indica)
2. Malai rata (corymbus ramosus), cabang paling bawah lebih panjang dari cabang yang berada diatas sehingga semua bunga berada pada bidang sama yang rata, misalnya bunga soka (Ixora grandiflora)
3. Perbungaan dengan pola dasar berulang atau majemuk.

Perbungaan simpodial, bunga mekar dari tengah ke tepi, atau dari atas kebawah (sentrifugal),. Perbungaan ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a. Pleiokasium atau anak payung bercabang banyak
b. Dikasium atau anak payung menggarpu bercabang dua
c. Monokasium atau anak payung menggarpu bercabang satu
i. Bunga sekrup (bostrys)
ii. Bunga tangga (cincinus)
iii. Sabit (drepanium)
iv. Kipas (rhipidium)
4. Perbungaan campuran (inflorenscentia mixta)
5. Perbungaan lain
a. Gubahan semu atau karangan semu (verticillaster)
b. Lembing (anthela)
c. Tukal ( glomerulus)
d. Cyathium, ditemukan pada Euphorbiaceae.